Kisah kisruh Kongres PAN, Amien Rais dituding dalangi kerusuhan

Kongres IV Partai Amanat Nasional (PAN) di Nusa Dua, Bali, berhasil memilih pucuk pimpinan DPP untuk periode 2015-2020. Namun kongres yang memunculkan nama Zulkifli Hasan sebagai ketua umum itu diwarnai beberapa keributan di antara pendukung Zulkifli Hasan dan pendukung mantan ketua umum, Hatta Rajasa, yang akhirnya dikalahkan hanya dengan selisih 6 suara.

Keributan sempat memuncak dan, seperti dilansir republika.co.id, diwarnai aksi saling lempar kursi, yang menyebabkan timbulnya korban luka-luka di antara peserta kongres.

Siapa dalang keributan dalam kongres PAN? Pengamat politik universitas Jayabaya, Lely Arienie, seperti dilansir republika.co.id juga, menilai Amien Raislah yang menjadi ‘dalang’ kekisruhan di kongres partai berlambang matahari itu.

Menurutnya, Amien berkali-kali mengeluarkan pernyataan yang tidak baik bagi kedua calon ketua umum. Seperti mengatakan Muhammad Hatta Rajasa berbohong dan menuding Zulkifli Hasan akan berpihak ke Koalisi Indonesia Hebat. “Seharusnya Amien tidak boleh keluarkan pernyataan yang tidak baik bagi kedua calon ketua umum,” ujarnya.

Ia melanjutkan, sosok Amien seharusnya bisa menjadi mediator jika kedua belah pihak bertentangan. Tapi, tokoh reformasi tersebut malah yang menjadi pemicu panasnya pemilihan ketua umum PAN.

Lely menilai kata-kata yang dikeluarkan Amien Rais memicu suasana pemilihan menjadi panas. Sehingga masing-masing pihak akan saling menyudutkan berdasarkan kepentingan-kepentingan calon yang disebutkan Amien.

“Harusnya Amien bisa menjadi penengah kedua calon jika berseteru,” katanya.

Ia menambahkan, kondisi PAN yang sudah mulai panas  bisa mengarah pada perpecahan yang dialami Golkar. Kedua calon bisa saja membuat kubu sendiri seperti Golkar. Karena  kekuatan kedua kubu sama kuatnya. Sehingga tidak bisa menentukan pemenang secepatnya. Apalagi agenda partai politik akan semakin ketat jelang pemilihan kepala daerah.

Ada yang berbohong

Saat pembukaan kongres, Amien dalam pidatonya mengungkapkan bahwa ketua umum PAN–tidak disebutkan namanya, berbohong soal pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 30 September 2014, karena sebelumnya mengaku akan menemui anggota Koalisi Merah Putih (KMP).

Amien mengatakan, ketua umum itu lebih memilih bertemu Ketua DPP Partai Nasdem Surya Paloh dan Capres terpilih, Joko Widodo, di kediaman Paloh, daripada ketemu petinggi KMP.

Meski tanpa menyebut nama, semua orang sudah tahu bahwa yang dimaksudkan adalah Hatta Rajasa dan Hatta pun angkat bicara menjawab tudingan tersebut. Hatta Rajasa menegaskan dirinya tidak pernah menutupi apapun dari Ketua Majelis Pertimbangan PAN, Amien Rais, maupun Koalisi Merah Putih (KMP).

“Yang pertama, tidak ada rahasia dalam pertemuan itu. Itu saya (pergi) bersama dengan saudara Zulkifli Hasan. Saya sudah jelaskan bahwa saya ucapkan selamat,” kata Hatta sebagaimana ditulis Kompas.com.

Tak hanya dirinya, mantan Menko Perekonomian itu mengatakan,Jokowi pun telah memberikan penjelasan kepada awak media mengenai pertemuan tersebut. Menurut Hatta, pertemuan tersebut dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan tidak menerima gugatan yang ia ajukan bersama capres, Prabowo Subianto.

“Sebagai mantan calon wakil presiden, dan MK sudah memutuskan, tidak pas jika saya tidak mengucapkan selamat dan memberikan sikap atas keputusan MK tersebut. Oleh sebab itu saya memberikan ucapan selamat. Itu pun di-arrange oleh teman,” katanya.

Hatta menambahkan, setelah bertemu Paloh dan Jokowi, dirinya lantas bertemu dengan sejumlah petinggi KMP. Dalam pertemuan itu, kata dia, salah satu petinggi KMP yang ikut hadir dalam pertemuan adalah Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham.

Lebih jauh, Hatta mengaku, belum pernah bertemu dengan Jokowi dan Paloh kembali setelah pertemuan itu. Menurut dia, setelah pertemuan tersebut, dirinya pergi ke luar negeri untuk beberapa waktu.

Sementara itu, jika melihat pemberitaan berbagai media online seperti yang dikatakan Amien Rais, Ketua Umum PAN Hatta Rajasalah yang saat itu bertemu Jokowi dan Paloh. Pertemuan saat itu memang diadakan tertutup, namun bocor ke media.

Disesalkan

Tudingan Amien Rais itu menyulut kritik tidak hanya dari pengamat politik. Ada pihak di internal PAN sendiri menyesalkan pernyataan Amien Rais tersebut.

Ketua DPW PAN Papua Abock Bus misalnya, dia mengaku kaget dengan pernyataan Amien Rais saat pembukaan Kongres IV PAN, Sabtu (28/2/2015). Menurut dia, seperti dilansir Kompas.com, tidak sepantasnya tokoh senior sekaliber Amien mengeluarkan pernyataan demikian di depan publik.

“Kami enggak paham ya. Kita semua kaget dengar pidato kemarin. Kami juga tidak tahu apa latar belakang Amien mengeluarkan pernyataan itu,” kata Abock di Hotel Westin.

Abock pun menduga, tindakan itu dilakukan Amien untuk menarik simpati DPW dan DPD agar memilih jagoannya, Zulkifli Hasan, pada saat pemilihan ketua umum PAN. Menurut dia, saat ini popularitas Amien di kalangan kader sudah menurun.

“Kekanak-kanakan ya karena pendukungnya tidak kuat. Tapi kami tidak tahu juga ya apa motifnya,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menyesalkan, dengan langkah politik Amien yang mendukung Zulkifli. Menurut dia, sebagai ketua majelis pertimbangan dan sekaligus senior partai, Amien seharusnya tidak memihak salah satu pihak. “Pak Amien seharusnya duduk sebagai ketua dan pembina yang adil, berdiri sama rata. (Amien) sudah secepatnya diganti,” ujarnya dikutip Kompas.com.

Pernyataan Amien Rais memang menguntungkan pihak Zulkifli Hassan. Hal itu bahkan sudah diperkirakan putera Amien Rais sendiri ketika berbicara kepada pers.

Sebelum pemilihan ketua umum PAN berlangsung, Hanafi Rais, politisi PAN yang putera Amien Rais, menganggap kecaman ayahnya kepada Hatta Rajasa dapat menguntungkan Zulkifli Hasan dalam perebutan kursi ketua umum partai.

“Saya kira pernyataan Amien Rais itu semalam mewakili suara mayoritas kader, karena selama ini mereka banyak diberi janji, tapi banyak juga yang tidak terwujudkan,” kata Hanafi pada Sabtu (2/1) lalu.

Hanafi meyakini, pernyataan yang dilontarkan Amien itu dimaksudkan untuk menasihati para kadernya yang menjadi peserta kongres. Dia juga yakin, para kader akan mendengarkan nasihat Amien Rais itu. “Peserta yang berpikirnya masih objektif, akhirnya akan melihat nasehat  AR itu seperti apa,” ucapnya.

Berpelukan

Meski Kongres PAN berlangsung menegangkan, semuanya berakhir dengan rujuknya dua pihak yang bersaing. Hal itu seperti tergambar dari laporan metrotvnews.com, yang menyebutkan “haru menyelimuti dua tokoh yang selesai bersaing memperbutkan kursi nomor 1 di Partai Amanat Nasional (PAN). Suasana itu tergambar jelas di wajah Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan. Tapi, Zulkifli berhasil memenangi pertarungan.”

Ketua Umum PAN Terpilih Zulkifli Hasan (kanan) memeluk Ketua Umum PAN periode 2010-2015 Hatta Rajasa (kiri) usai pemilihan ketua umum PAN periode 2015-2020 pada Kongres IV Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu (1/3). Zulkifli Hasan unggul enam suara dari Hatta Rajasa dalam pemungutan suara pemilihan ketua umum PAN. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Ketua Umum PAN Terpilih Zulkifli Hasan (kanan) memeluk Ketua Umum PAN periode 2010-2015 Hatta Rajasa (kiri) usai pemilihan ketua umum PAN periode 2015-2020 pada Kongres IV Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu (1/3). Zulkifli Hasan unggul enam suara dari Hatta Rajasa dalam pemungutan suara pemilihan ketua umum PAN. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Air mata bahagia nampak berlinang di mata Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) ini, demikian laporan metrotvnews.com. Seturut kemudian, Zulkifli disahkan Taufik Kurniawan sebagai nahkoda baru partai berlambang matahari ini. Teriakan massa pendukung menggema di Balroom Hotel Westin.

“Angka yang diperoleh adalah, saudaraku Hatta Rajasa 286 suara, saudaraku Zulkifli Hasan 292 suara. Jadi ada selisih enam suara, dengan catatan suara rusak empat. 582 total suara, demikian hasil dari pemungutan suara bisa disahkan, setuju?” teriak pimpinan sidang sementara Taufik Kurniawan.

Teriakan setuju pun menggema. Pendukung seolah tak sabar memberikan tampuk pimpinan partai kepada idola mereka. Palu pun diketok pimpinan sidang diiringi ucapan Bismillah.

Tak lama berselang, Zulkifli Hasan yang besan Amien Rais itu langsung menyalami Hatta Rajasa. Keduanya berpelukan. Hatta yang merupakan Ketum sebelumnya itu terlihat berbincang dengan Zulkifli. Pelukan itu cukup lama, ada banyak kata-kata yang ditukarkan kedua pihak.

Selepas berpelukan, air mata tampak menggenang di mata Zulkifli. Perlahan, tangannya pun mengusap air itu seolah tak ingin dilihat orang banyak. Kedua rival ini kembali bersalaman, mengangkat tangan mereka ke udara secara bersama. Senyum tersungging di wajah keduanya.

KOMENTAR SPAM DAN KOMENTAR YANG BERSIFAT MENYERANG PIHAK LAIN DAN/ATAU SARA, LANGSUNG KAMI HAPUS. TERIMA KASIH.