Ada penangkapan terduga ISIS di Malang

Ada penangkapan terduga pengikut Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Malang, Jawa Timur, Rabu (25/03/2015) sekitar pukul 10.00 WIB. Kabar tersebut dibenarkan Kepala Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Anton Charliyan.


“Laporan resmi belum ada, tapi memang benar ada operasi di daerah Jawa Timur,” kata Anton di Mabes Polri.

Dari informasi yang dihimpun, seorang terduga pengikut ISIS itu berinisial AHM.

Anton kepada wartawan mengatakan, penangkapan itu merupakan pengembangan dari kasus penangkapan lima orang terduga pengikut ISIS sebelumnya dan satu orang lagi yang ditangkap dan belum dipublikasikan.

“Dari pengembangan enam orang yang ditangkap, diduga kemungkinan keterlibatan empat orang,” kata Anton.

Berdasarkan pemeriksaan, kata Anton penangkapan terduga pengikut ISIS di Malang ada hubungan dengan jaringan empat orang terduga ISIS.

Anton mengatakan sangat memungkinkan penangkapan enam orang terduga ISIS sebelumnya di wilayah Jabodetabek berkembang ke berbagai daerah lain di Indonesia.

Keempat orang terduga pengikut ISIS tersebut diduga mendanai dan memfasilitasi kegiatan ISIS dan pemberangkatan warga negara Indonesia ke Suriah. Namun, saat ini polisi masih memetakan dengan jelas masing-masing peranan dan keterlibatan terduga ISIS tersebut.

“Sementara ini sedang dipetakan peran mereka secara detil. Kalau sudah jelas nanti diberitahu,” kata Anton.

Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti teror menangkap lima orang yang diduga terkait ISIS. Kelima orang itu adalah Aprianul alias Mul, Muhammad Fahri, Amin Nude, Engkos Koswara, dan Furqon yang ditangkap di empat lokasi berbeda.

Mul ditangkap di Petukangan, Jakarta Selatan, Fachri di Pamulang, Tangerang Selatan, Amin di depan Mall Cibubur Junction, serta Koswara dan Furqon di Tambun.

(Baca: Densus 88 tangkap dua terduga ISIS di Bekasi)

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono menjelaskan peran Koswara dalam hal ini ialah sebagai fasilitator. Koswara yang membiaya perjalanan para calon pengikut ISIS ke Suriah. Sementara Furqon bertugas mengupload video kegiatan jaringan ISIS di internet dan menyebarluaskan ancaman melalui pesan singkat ke nomor pengguna provider.

Furqon kata Unggung, merupakan residivis teroris asal Bima, Nusa Tenggara Barat dan diincar Polri sejak beberapa waktu lalu.

Namun, Unggung menyebut pemeran penting dalam pengiriman WNI ke Suriah itu ialah Fahri.

“Dia diduga terlibat sebagai pelaksana dalam pembinaan, pengarahan, dan perekrutan jaringan ISIS untuk berangkat ke Irak dan Suriah,” katanya.

Fachri juga berperan sebagai pengumpul dan penyalur dana untuk kegiatan sukarelawan ISIS di Indonesia.

Dia juga pemilik website http://www.almustaqbal.net yang mengunggah berita-berita provokasi dan kebencian serta tentang ajakan bergabung ke ISIS.

Adapun yang berperan merekrut calon anggota ISIS ialah Mul, Amin, Fachri dan Koswara berperan sebagai fasilitator, karena mereka membiayai perjalanan para calon anggota ke Syria.

“Mereka yang membuatkan paspor dan merekrut 16 WNI yang ditangkap di perbatasan Turki,” katanya.

Menurut Unggung, pengungkapan kasus ini berawal dari penangkapan salah satu pelaku yang ditangkap di daerah Jakarta Selatan. (Baca: Densus 88 gerebek rumah mewah terduga ISIS di Jaksel)

Dari hasil pemeriksaan, diketahui Mul dibantu keempat rekannya. Setelah mengembangkan kasus itu, kata Unggung, secara serentak polisi menggerebek dan menggeledah rumah para terduga teroris sepanjang Minggu.

Dari pengungkapan ini, Fachri akan dijerat UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Terorisme, UU Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Terorisme serta UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

“Sementara empat rekannya yang lain dijerat dengan UU Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pemberantasan Teror dan UU Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Teror,” demikian Unggung.

KOMENTAR SPAM DAN KOMENTAR YANG BERSIFAT MENYERANG PIHAK LAIN DAN/ATAU SARA, LANGSUNG KAMI HAPUS. TERIMA KASIH.