Meubelpreneur: Ini dia cara sukses Pipin Girsang merambah pasar dunia

Jika Anda saat ini adalah bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, maka begitu pula dengan banyak orang yang kini sukses di bidang masing-masing. Sebut saja salah satunya adalah Manampin Girsang. Pria kelahiran Berastagi 45 tahun yang lalu itu dulu bukan siapa-siapa, kecuali seorang lelaki drop-outan Politeknik UI yang biasa dipanggil sebagai Pipin Girsang. Ya, cuma sebegitu saja.

Namun kini, Pipin adalah seorang pengusaha mebel yang sukses. Ia mendirikan perusahaan lebih dari 20 tahun yang lalu, dan telah sukses menangani pesanan-pesanan dari dalam maupun luar negeri.

Tetapi pasti, terdapat jalan yang panjang dan berliku yang mengantarkannya pada titik ini. Dan semua pergulatan dan perjuangan hidupnya itulah yang kemudian dia rangkum dalam sebuah buku apik yang dikemas dengan judul “Meubelpreneur: Belajar Bisnis Kayu dari Jatuh-Bangun dan Kesuksesan Pelaku Bisnis Langsung”.

Ketika buku itu dilauching Maret 2015, saya pun pengin sekali mendapatkannya. Pucuk dicinta ulam tiba. Sang penulisnya sendiri, yang kebetulan kenalan baik saya, melalui inbox di facebook minta alamat untuk mengirimkan buku itu ke saya.

Nah, di buku ini terdapat banyak kisah yang bisa kita petik hikmahnya, tentang bagaimana Pipin bergerak hidup dari seorang drop-out-an, aksi “kucing-kucingan” dengan aparat ketika menjadi penjual keliling, hingga siasat dia untuk mengetahui selera dan cara menembus pasar dalam berbisnis.

Pipin Girsang
Pipin Girsang (foto: netprenuer.co.id)

Saat dia membeber rahasia-rahasia berbisnis mebel maka yang kita tangkap adalah rahasia yang lebih dalam untuk segala macam urusan bisnis. Dus, meski judulnya adalah “meubelpreneur”,  buku ini tak semata berbicara tentang bisnis mebel, bisnis kayu atau semata-mata bisnis furnitur. Dia mengingkap banyak aspek bisnis di sektor apa saja.

Hal utama yang perlu Anda simak, antara lain adalah bahwa bisnis apa saja yang Anda pengin rambah, maka Anda harus memiliki passion yang dalam, memiliki gairah membara, atas bidang yang akan Anda geluti itu.

“Saya sukses membangun bisnis saya bukan karena saya mengetahui rahasia memasarkan mebel, namun karena saya begitu mencintai dunia ‘tukang menukang kayu’. Jadi apakah Anda sudah memiliki passion?” demikian kata Pipin (hal. Viii).

Segera take action

Selain memiliki gairah membara, siapapun yang pengin menjalankan rencana bisnis, haruslah segera take action, dan bukan terlalu lama tercenung pada rencana dan rencana.

Banyak orang cenderung berlebihan mencemaskan risiko-risiko, dan lupa untuk memfokuskan diri pada hasil yang prima. Mereka terobsesi untuk merancang persiapan yang sangat matang, menggali segala kemungkinan risiko, dan membongkar-pasang rencana itu berkali-kali, tanpa pernah merasa puas. Demikian larutnya mereka dalam proses perencanaan, akibatnya mereka justru tidak pernah menjalankan usaha apa pun.

“Setiap pengusaha perlu mengalami sedikit ‘memar di wajahnya’ saat mengawali usahanya,” kata sahabat saya Nyoman, seorang pengusaha restoran di Bali. “Tujuannya agar mereka menjadi lebih kuat dan lebih bertumbuh.” Dan saya sepakat dengan pendapatnya.

Jadi yang bisa Anda lakukan pada tahap awal adalah mempelajari bisnis Anda secepat mungkin, memahami spirit dari bisnis Anda, membuat rencana, lalu do it. Berbisnis tanpa perencanaan dan persiapan tentunya tindakan yang konyol, namun terlalu banyak merancang, mengkaji, dan menduga-duga, bisa jadi membuat Anda tidak akan pernah memulai sebuah bisnis. Anda perlu sebuah keseimbangan. Sebab itu, saya ingin membagikan rahasia merancang sebuah usaha yang dapat mengurangi risiko Anda terkapar – tanpa menghalangi Anda untuk segera take action.(Hal. 25)

Belajar dari orang lain

Meski demikian, Pipin juga mengingatkan kita untuk tidak gegabah. Untuk tidak gegabah, kita perlu banyak belajar dari waktu ke waktu dari berbagai sumber.

Banyak pengusaha pemula menjalankan bisnis bermodalkan semangat namun tanpa kemauan belajar memulai usaha dengan benar. Beberapa calon pengusaha yang saya kenal memiliki ego yang cukup besar untuk bertanya kepada orang yang telah berhasil.

“Bisnis itu simple, Bro,” kata Rahmat kepada saya yang ingin mendirikan bisnis travel. la terlalu percaya jika ide usahanya begitu brilian, dan yakin bakal meraih keberhasilan tanpa perlu belajar dengan orang Iain. Akibat sikap takabur itu, ia baru menyadari pentingnya belajar dari orang lain setelah bisnisnya terseok-seok.

Oleh sebab itu, Anda perlu memiliki mentor bisnis. Anda perlu belajar dari orang-orang yang telah terjun dalam bisnis yang ingin Anda tekuni.

Cara lainnya, Anda bisa mengikuti seminar atau business coach dari para pengusaha ternama. Meskipun untuk itu, Anda harus mengeluarkan dana, anggaplah Anda tengah berinvestasi. (Hal. 27)

Tak sekadar motivasi

Pipin Girsang (foto: netprenuer.co.id)
Buku bagus karya Pipin Girsang (foto: simomot.com)

Tak hanya motivasi memang yang diberikan Pipin melalui buku Meubelpreneur. Dia memberikan pula panduan teknis berbisnis dalam buku ini. Hal itu bisa disimak dari beberapa bab, seperti misalnya pada Bab “Langkah Awal Memulai Usaha”, “Mengenal Bahan Baku Kayu”, “Bagaimana Saya Membangun Situs”, “Mengenal Buyer”, “Teknik Negosiasi”, “Memenuhi Pesanan Pelanggan”, “Mengenal Model dan Memperkirakan Harga”, “Pengiriman Barang”.

Bahkan dia juga membeberkan pula bagaimana seharusnya membangun cash flow yang sehat agar usaha Anda tidak gampang bangkrut.

Mudah lecek

Sebagai sebuah buku panduan yang bakal dibaca berkali-kali oleh pemilik buku nantinya, maka buku cetakan pertama Maret 2015 yang diterbitkan oleh Grasindo Jakarta ini menurut Si Momot terlalu sederhana bahan bakunya, dan dipastikan mudah lecek.

Tetapi dari sisi isi, tentunya para pembaca akan dikejar rasa penasaran untuk pembahasan-pembahasan lebih mendalam atas setiap bab yang ada di dalam buku itu.

Justru karena buku ini mencakup banyak aspek dari bisnis meubel, ada banyak bagian yang memerlukan pembahasan dan penjelasan secara lebih detail.

Semoga pada masa mendatang, sobat Pipin terus diberi kesehatan untuk bisa menularkan lebih jauh pengalaman dan perjuangan bisnisnya secara lebih detail dan mendalam.

Anda ingin mendapatkan buku ini?

Anda bisa mendapatkan di jaringan Toko Gramedia atau bisa juga minta diantar ke alamat Anda dengan cara mengontak Bapak Rizal.

Bapak Rizal.
Alamat email: rizal@i-gabe.com CC: pipin@i-gabe.com
Hp. 0881 396 4558
Harga Rp. 35.000,- sudah termasuk ongkos kirim ke alamat seluruh Indonesia.

KOMENTAR SPAM DAN KOMENTAR YANG BERSIFAT MENYERANG PIHAK LAIN DAN/ATAU SARA, LANGSUNG KAMI HAPUS. TERIMA KASIH.