Berjualan kue kering, peluang besar bisnis rumahan

peluang bisnis berjualan kue kering

Selama Bulan Puasa atau menjelang Lebaran, banyak pengunjung blog Si Momot yang mencari artikel resep pembuatan kue kering. Tak ayal lagi artikel-artikel mengenai resep pembuatan kue kering itu kebanjiran pembaca. Jika pembaca itu termasuk Anda, dan Anda kebetulan suka atau punya hobi memasak khususnya membuat kue kering, inilah saatnya kesenangan atawa hobi Anda itu dikembangkan menjadi sebuah usaha yang tentu akan mendatangkan uang. Lanjutkan membaca Berjualan kue kering, peluang besar bisnis rumahan

Meubelpreneur: Ini dia cara sukses Pipin Girsang merambah pasar dunia

Jika Anda saat ini adalah bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, maka begitu pula dengan banyak orang yang kini sukses di bidang masing-masing. Sebut saja salah satunya adalah Manampin Girsang. Pria kelahiran Berastagi 45 tahun yang lalu itu dulu bukan siapa-siapa, kecuali seorang lelaki drop-outan Politeknik UI yang biasa dipanggil sebagai Pipin Girsang. Ya, cuma sebegitu saja. Lanjutkan membaca Meubelpreneur: Ini dia cara sukses Pipin Girsang merambah pasar dunia

Yogurt: Nilai gizi, khasiat, pembuatan dan peluang usaha bisnis es yogurt

Saat ini banyak beredar produk minuman dalam kemasan dengan beragam jenis dan harganya. Salah satu jenis minuman dalam kemasan yang awalnya lebih dikenal sebagai minuman kesehatan adalah yogurt. Yogurt saat ini memang menjadi salah satu minuman dalam kemasan populer, terlebih lagi di kalangan anak-anak karena variasi warna dan rasanya yang beragam. Lanjutkan membaca Yogurt: Nilai gizi, khasiat, pembuatan dan peluang usaha bisnis es yogurt

Teknik SEO untuk blog

Teknik seo (search engine optimization) merupakan serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis dalam rangka meningkatkan traffic untuk sebuah situs web dengan memanfaatkan cara kerja atau algoritma dari mesin pencari. SEO sendiri merupakan ilmu yang tidak pasti dan ada hanya berdasarkan penelitian atau pengalaman seseorang dalam mendapatkan posisi terbaik di mesin pencari, karena SEO itu Lanjutkan membaca Teknik SEO untuk blog

Cara melakukan ping agar weblog cepat terindex

 

Dalam dunia bloging ping adalah sebuah XML-RPC (prosedur panggilan jarak jauh yang menggunakan XML untuk mengkodekan panggilan dan HTTP sebagai mekanisme transportasi) hal ini bertujuan untuk mendorong pemberitahuan terhadap sebuah server. Sinyal XML-RPC dikirim dari weblog untuk satu atau bahkan banyak Ping Server dengan tujuan memberitahukan daftar konten baru di weblog, kemudian server ping tersebut akan Lanjutkan membaca Cara melakukan ping agar weblog cepat terindex

Alat pembayaran online paling aman

Suka berbisnis online? jika jawabannya “ya”, Anda perlu mempertimbangkan untuk segera memiliki akun paypal. Sekarang telah banyak sekali toko online di internet atau bahkan Anda salah satu pemilik toko online di internet, dengan segala kemudahannya jual beli online kini menjadi salah satu cara bertransaksi yang mulai banyak diminati. Lanjutkan membaca Alat pembayaran online paling aman

Cara memulai bisnis online di Facebook

Tips dan cara melakukan bisnis online di facebook. Kali ink kita akan membahas tentang bisnis online yang lebih spesifik setelah kemarin kita membahas cara memulai bisnis online secara umum. Sampai pada hari artikel ini dibuat facebook masih menjadi Lanjutkan membaca Cara memulai bisnis online di Facebook

“Kebohongan halal” dalam menulis surat lamaran kerja dan riwayat hidup

Menulis surat lamaran kerja ataupun menulis riwayat hidup (curriculum vitae/ CV) secara benar dan sesuai keadaan memang bukan hal yang gampang. Namun kadang-kadang kita memang perlu berbohong atau menutupi suatu kenyataan yang ada pada diri kita saat menulis lamaran kerja. Lanjutkan membaca “Kebohongan halal” dalam menulis surat lamaran kerja dan riwayat hidup

Kiat mendapatkan pekerjaan

Melamar pekerjaan bisa disebut sebagai suatu hal yang gampang-gampang susah. Ada pelamar yang hanya mengirimkan satu surat lamaran, kemudian dipanggil wawancara dan langsung diterima bekerja. Sebaliknya ada pelamar yang sudah mengirimkan puluhan surat lamaran dan sudah dipanggil untuk wawancara berkali-kali namun tidak kunjung diterima bekerja. Dalam banyak kasus, kemampuan akademik yang tinggi juga seringkali bukan jaminan untuk bisa diterima bekerja.

Orang-orang yang termasuk dalam kelompok terakhir yang sudah mengirimkan puluhan surat lamaran tetapi tidak kunjung diterima bekerja seringkali menjadi frustrasi dan akhirnya putus asa sehingga kehilangan semangat untuk mencari pekerjaan. Akibatnya mereka cenderung menjadi penganggur dan memiliki konsep diri yang negatif.

Demi menjaga agar jangan sampai sang pelamar menjadi frustrasi maka ada beberapa hal yang harus dipahami dan dipelajari secara seksama oleh para pencari kerja. Sama halnya dengan melakukan kegiatan-kegiatan lain dalam hidup ini, maka mencari pekerjaan pun memerlukan suatu pemahaman, keterampilan dan keahlian tersendiri. Hanya orang-orang yang menyadari hal inilah yang akan mampu memenangkan kompetisi (di Indonesia bisa disebut Hyper-kompetisi) dalam mendapatkan pekerjaan. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para pencari kerja, seperti dikutip dari monster. com di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman terhadap Proses Pencarian Pekerja

Pemahaman yang benar terhadap proses pencarian pekerjaan akan sangat berguna bagi pencari kerja agar terhindar dari rasa frustrasi. Beberapa hal yang harus diketahui dan dipahami pencari kerja misalnya:

  • Pencarian pekerjaan adalah identik dengan mempromosikan diri sendiri dan talenta yang dimiliki.

  • Mengetahui dengan pasti bagaimana talenta yang dimiliki dapat memberikan manfaat bagi perusahaan yang dilamar.

  • Mencari pekerjaan merupakan suatu pekerjaan juga: jadi perlu bersabar karena pasti membutuhkan waktu.

  • Buat rencana dan ikuti rencana tersebut; meski tidak harus diikuti secara kaku.

  • Mencari pekerjaan harus pantang menyerah.

2. Kenali Diri Anda Sendiri

Identifikasi kemampuan, minat, bakat, nilai-nilai hidup, kebutuhan dan kebiasaan Anda. Jika Anda memahami hal tersebut maka akan lebih mudah bagi Anda dalam menentukan jenis pekerjaan apa dan perusahaan seperti apa yang akan Anda pilih.

3. Tentukan Tujuan Karir Anda

Putuskan jenis karir yang menjadi tujuan Anda, perusahaan apa yang cocok bagi Anda, dan bila perlu tentukan juga lokasi atau area dimana Anda akan bekerja.

4. Buatlah Career Portfolio

Buatlah career portfolio Anda dengan menyiapkan dokumen-dokumen pelengkap seperti:

  • Surat Lamaran

  • Resume

  • Surat Rekomendasi, piagam penghargaan, dll

  • Transkrip Nilai, Ijazah, Sertifikat, dll

  • Kartu Nama (jika ada)

5. Perluas Jaringan

Mencari pekerjaan seringkali memerlukan kerja sama tim. Dalam hal ini Anda harus memiliki jaringan atau networking untuk mencari berbagai informasi yang diperlukan tentang lowongan pekerjaan yang sesuai untuk Anda. Anda bisa bekerja sama dengan teman, anggota keluarga atau pun kenalan Anda untuk mendapat berbagai informasi yang dibutuhkan. Semakin luas networking maka akan semakin cepat kemungkinan Anda untuk mendapatkan pekerjaan atau setidaknya akan banyak peluang lowongan kerja yang tersedia.

6. Kenali Tempat / Perusahaan yang Dilamar

Kenyataan pahit yang harus dialami oleh pekerja karena di-PHK atau para pencari kerja yang “ditipu” oleh si pemberi pekerjaan, hendaknya menjadi pelajaran bagi Anda sebelum mengirimkan surat lamaran pekerjaan. Artinya jangan sampai Anda melamar di perusahaan yang kurang terjamin masa depannya.

Salah satu cara yang paling mudah dilakukan untuk mengenali perusahaan/pemberi pekerjaan adalah dengan mencari informasi secara rinci tentang perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan tersebut, mencakup kemampuan finansial, jenis usaha, jenis pekerjaan yang ditawarkan (pegawai tetap atau kontrak), siapa pemiliknya, dll. Jika akhirnya Anda menemukan kecocokan dengan tujuan karir Anda maka barulah Anda boleh mengirimkan surat lamaran.

Dalam hal bahwa Anda melamar melalui iklan lowongan kerja yang ada di media massa maka pilihlah iklan lowongan kerja yang diterbitkan di media massa yang sudah terpercaya. Dan untuk ini pun Anda tetap harus mengecek lagi profile perusahaan pemberi pekerjaan.

7. Melamar

Melamar pekerjaan membutuhkan suatu seni tersendiri oleh karena itu pencari kerja harus benar-benar mempersiapkan semua hal yang berhubungan dengan lamaran tersebut secara seksama. Lakukan hal yang sama setiap kali Anda melamar pekerjaan.

8. Wawancara Kerja

Wawancara kerja merupakan suatu proses yang menghantar Anda ke “gerbang perusahaan”. Artinya jika Anda sudah memasuki tahap wawancara kerja, maka Anda memiliki kesempatan untuk lebih mengenal perusahaan dan sebaliknya perusahaan dapat mengenal potensi Anda secara lebih rinci. Oleh karena itu, pencari kerja harus benar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi wawancara kerja.

9. Menerima atau Menolak Tawaran Pekerjaan

Seperti yang telah dikemukakan bahwa mencari pekerjaan adalah gampang-gampang susah, maka konsekuensi logis yang akan dihadapi setiap pencari kerja adalah diterima atau ditolak. Dalam kenyataannya, meski disadari bahwa mendapatkan pekerjaan adalah suatu hal yang sulit, namun terkadang ada tawaran pekerjaan yang terpaksa ditolak sendiri oleh si pelamar karena berbagai alasan.

Dalam hal ini, jika Anda termasuk pelamar yang terpaksa menolak tawaran pekerjaan, maka lakukan hal tersebut dengan cara-cara elegance sehingga tidak menyinggung perasaan orang-orang di perusahaan yang Anda lamar. Sebaliknya jika Anda menerima tawaran kerja maka sampaikan rasa terima kasih penghargaan atas kesempatan untuk berkarir di perusahaan tersebut dan tindaklanjuti dengan membuat kesepakatan kerja serta langkah-langkah yang harus Anda persiapkan sebelum mulai bekerja.

10. Evaluasi Proses

Jika Anda tetap belum berhasil mendapatkan pekerjaan meski sudah menjalani beberapa langkah di atas, maka Anda perlu mengevaluasi seluruh proses pencarian pekerjaan. Tanyakan pada diri Anda sendiri:

  • Apakah saya sudah melakukan semua hal yang wajib dan perlu dilakukan?

  • Seberapa jauh persiapan saya dalam menempuh setiap langkah di atas?

  • Hal-hal apa saja yang perlu saya perbaiki dan apakah ada hal lain yang kurang?

Jika memang ternyata masih tetap gagal mendapat pekerjaan meski sudah merasa melakukan langkah-langkah yang optimal, maka ada baiknya Anda mencari bantuan kepada orang-orang yang profesional, misalnya konselor atau psikolog. Dengan bantuan mereka Anda mungkin bisa mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab kegagalan Anda mendapatkan pekerjaan.

Dengan pemahaman terhadap keseluruhan proses pencarian pekerjaan diharapkan individu memiliki ketahanan diri dalam menghadapi berbagai tantangan sebelum berhasil memperoleh pekerjaan.

8 Keterampilan yang Paling Banyak Dicari Perusahaan

Sebenarnya, Anda dapat meningkatkan keterampilan yang Anda miliki, yang tentu saja tergantung dengan minat, kemampuan, bakat, kecukupan dana dan kesesuaian target karir. Tetapi, mengingat ketidakpastian ekonomi seperti sekarang ataupun saat mendatang, maka lebih baik Anda mengutamakan untuk memiliki keterampilan yang berguna untuk peningkatan karir Anda dalam waktu dekat.

Seperti tiap orang yang ingin karirnya maju, masa depan karir Anda juga ditentukan keterampilan yang Anda miliki dan dapat Anda ‘jual’ pada perusahaan. Dan para pencari kerja dengan keterampilan yang diinginkan perusahaan pencari pekerja itulah, yang akan lebih cepat mendapatkan pekerjaan.

Berikut ini 8 keterampilan yang paling dicari saat ini, menurut penelitian Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat.

1. Keterampilan bahasa asing

Pada jaman modern seperti ini, penguasaan bahasa asing sudah menjadi syarat mutlak di semua perusahaan ketika mereka membuka lowongan pekerjaan. Karena itu, mereka yang menguasai bahasa asing seperti Inggris, Jepang, China, Jerman dan Perancis, acapkali lebih disukai dan diprioritaskan dalam ujian saringan masuk di sebuah perusahaan. Bidang kerja spesifik yang masuk kategori ini misalnya penterjemah, diplomat dll.

2. Keterampilan teknis tentang mesin

Saat ini, teknologi adalah mutlak diperlukan di semua bidang usaha. Bagian instalasi yang memperbaiki sebagian besar jaringan listrik suatu gedung, peralatan elektronik dan sebagainya. Insinyur, bagian telekomunikasi, ahli otomotif, ahli transportasi adalah sebagian di antara bidang kerja yang masuk dalam kategori ini.

3. Keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia

Umumnya, perusahaan yang mempunyai pegawai lebih dari satu orang, tentu mempunyai masalah yang berhubungan erat dengan bagaimana melakukan interaksi timbal balik di perusahaan itu. Sehingga sudah pasti, sukses sebuah perusahaan sangat bergantung pada bagaimana para pegawai di semua lini perusahaan itu dapat saling bekerja sama. Mereka yang bergerak di bidang kerja ini umumnya memang memahami dan menangani segala kebutuhan para pekerja di suatu perusahaan.

4. Keterampilan di bidang pemrograman komputer

Perusahaan masa kini telah sangat bergantung pada sistem komputerisasi yang canggih. Itulah sebabnya, mereka membutuhkan orang-orang yang mengerti secara detil seluk beluk program komputer. Jika Anda mempunyai keterampilan berupa penguasaan seluk beluk tentang HTML, Visual Basic, Unix atau SQL Server, Anda akan menjadi salahsatu aset besar perusahaan dan berpeluang meningkatkan karir Anda.

5. Keterampilan Mengajar

Sebagai bagian dari komunitas modern yang selalu berkembang setiap waktu, perusahaan masa kini kerap menginginkan anak buahnya mempuanyai pengetahuan yang multi dimensi, bahkan yang bukan bidang kerjanya. Sebab itu, kini banyak perusahaan menggaji pengajar khusus untuk meberikan kursus tambahan bagi karyawannya, misalnya perpajakan, bisnis manajemen, pelayanan sosial atau manajemen administrasi. Mereka yang memiliki pengetahuan multi disipliner semacam ini biasanya kerap ‘dikejar’ banyak perusahaan untuk memberikan ‘short course’ bagi pegawai mereka.

6. Keterampilan manajemen keuangan

Seperti juga dalam keluarga, perusahaan juga membutuhkan perencanaan keuangan yang sistematis untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya. Banyak perusahaan seringkali mendatangkan penasihat bisnis, investasi dan perencanaan keuangan yang ideal bagi masa depan mereka. Oleh karena itulah, Anda yang mempunyai kemampuan di bidang akuntansi, perencana keuangan atau bisnis dan investasi, akan selalu menjadi incaran perusahaan-perusahaan.

7. Keterampilan ilmu kimia dan matematika

Banyak sekali kemajuan besar di dunia ini tercipta dari beragam penemuan di bidang kimia dan obat-obatan. Oleh karena itu, kebutuhan pasar kerja terhadap sumber daya manusia di bidang kimia, fisika, biologi ini akan selalu tinggi dan tidak akan pernah surut. Bidang kerja yang termasuk di dalamnya misalnya apoteker, ahli pangan dan obat-obatan, peneliti, dll.

8. Keterampilan memecahkan masalah

Berbagai tugas yang kita hadapi setiap harinya, baik secara personal dan juga dari segi bisnis merupakan hal yang kompleks yang kerap terjadi. Mereka yang mampu mengidentifikasi berbagai masalah, mencari solusi, membuat keputusan-keputusan yang efektif adalah nilai tambah yang paling dicari perusahaan. Yang masuk dalam kategori ini misalnya bidang kerja bisnis administrasi, konsultan manajemen, administrasi negara, ilmu pengetahuan, obat-obatan atau insinyur.

Keahlian menangkap peluang

Menelaah bagaimana para pemain basket menyikapi “umpan” bola yang potensial menambah “point”, Jhon C Maxwell menyimpulkan tipe pemain menjadi tiga (dalam: The Law of teamwork: 2001). Tipe pertama, pemain yang tidak mau menangkap bola sebagai peluang untuk dimasukkan ke keranjang lawan. Tipe kedua, pemain yang mau menangkap umpan tetapi tidak melakukan usaha untuk meraihnya atau pemain yang lebih banyak mengandaikan. Tipe ketiga, pemain yang menginginkan bola, menyambut umpan dan segera bertindak untuk memasukkan bola ke keranjang. Tipe ketiga inilah yang pantas disebut pemain yang sukses menangkap peluang.
Kesimpulan tersebut sebenarnya bisa mencerminkan diri kita menghadapi peluang kemajuan di bidang apapun dan dalam skala apapun. Anda bisa menggambarkan peluang seperti bola di lapangan di mana satu bola direbut oleh sekian banyak pemain.

Tidak Mau
Ada bagian dari diri kita yang tidak mau menangkap tawaran peluang kemajuan meskipun tidak memerlukan biaya alias gratis. Bagi karyawan di kantor rasanya tidak masuk akal kalau tidak bisa menggunakan mesin ketik atau komputer sesuai kebutuhan kecil-kecilan atau bentuk job skill lain yang tidak butuh gelar atau biaya training. Sebab, selain gratis juga terbuka kesempatan belajar dengan kawan atau rekan asalkan mau menciptakan peluang belajar.
Kenyataan hidup lebih sering mengajarkan, bukan peluang yang menciptakan kemauan tetapi kemauanlah yang menciptakan peluang. Bahkan, bukan bakat yang menciptakan kemauan tetapi kemauan yang akan menunjukkan bakat (baca: keunggulan-diri).  Kalau ini kita balik, maka peluang itu seperti dikatakan pepatah: “Bagaikan hari raya yang hanya terjadi sekali atau dua kali dalam satu tahun”.

Tidak Melakukan
Tipe kedua ini sudah mau menginginkan sesuatu tetapi sayangnya tidak melakukan (bertindak). Meskipun untuk mendapatkan sesuatu tidak akan cukup hanya dengan menginginkan (mau) tetapi secara strata alamiah tipe ini sudah berada di tangga yang lebih atas ketimbang tipe pertama. Di tangga ini, eksplorasi pengetahuan sudah bisa berbicara mengenai tindakan atau terapi yang bisa diberikan ketika orang sudah menginginkan tetapi belum melakukan.
Menurut temuan pengetahuan, ketika orang sudah mau tetapi belum/tidak bertindak, maka dipastikan ada yang salah dengan teori hidup yang mengontrolnya. Kenapa dialamatkan kepada teori? Bukankah teori tidak menghasilkan apa-apa dan pantas dilecehkan? Teori hidup yang dimaksudkan di sini adalah konsep, ide, gagasan atau muatan program mindset yang beragam namanya.

Disadari atau tidak, sebagian besar dari tindakan yang kita lakukan atau kalimat yang kita ucapkan ternyata bukan milik kita murni melainkan milik seseorang yang membawa pikiran, perasaan dan keyakinan kita. Kita menjalankan apa yang sudah diteorikan tradisi, hukum, prosedur, sistem, pengetahuan, dll.
Sayangnya, kita sudah salah-kaprah dengan kata teori. Hasil diognasis yang sudah ditemukan oleh pengetahuan adalah ketidakjelasan/ketidaktahuan tentang apa yang benar-benar diinginkan. Ketidakjelasan inilah yang sering membuat orang malas.

Rasa malas terjadi karena tombol will power yang belum diaktifkan oleh pikiran (mind). Pikiran tidak akan mau bekerja kalau perintahnya tidak jelas. Oleh karena itu pengetahuan menyarankan agar Anda merumuskan tujuan dengan jelas. Contoh riil adalah orang yang sudah merasakan hasil pekerjaannya. Mereka tidak membutuhkan energi tetapi energilah yang mengundangnya. Seorang pengusaha yang sudah merasakan untung usahanya bisa masuk kantor lebih pagi dari karyawannya dan pulang lebih sore.
Pendek kata, ketika Anda sudah menginginkan peluang kemajuan tetapi kok masih belum mau melakukan dengan mengambil START, cobalah membongkar teori apa yang masih belum bekerja di dalam diri Anda. “Jika Anda tahu apa yang harus Anda lakukan maka Anda akan mau/mampu melakukan apa yang Anda tahu,” kata Maxwell.

Mau & Bertindak
Menurut Maxwell, seseorang bisa masuk ke dalam tahapan ini jika ia memiliki sembilan karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki ketajaman intuisi karena sering melihat ke dalam dirinya (lookin within).
2. Memiliki ketrampilan berkomunikasi dengan orang lain untuk memperluas jaringan kerja.
3. Memiliki daya dorong dari dalam ke luar (self-motivated).
4. Cakap menggunakan bakat yang dimiliki.
5. Kaya prakarsa untuk maju (inisiatif).
6. Bisa mengolah apa yang lama menjadi baru atau menemukan sesuatu yang baru.
7. Punya kebiasaan maju tanpa menunggu orang lain atau karena ditunggu orang lain, tetapi murni tanggung jawab.
8. Memiliki mentalitas memberi (giving).
9. Tidak cukup hanya memiliki gagasan kemajuan sebatas human talk tetapi melakukan dengan komitmen sehingga punya vibrasi bukan hanya kepada dirinya tetapi juga orang lain.

Watak Peluang
Mengamati kebiasaan hidup yang bekerja, di mana ada sebagian orang yang bisa  meraih peluang dan ada yang belum meraih peluang, maka di antara watak yang bisa kita pelajari dari apa yang dinamakan sebagai peluang adalah:

1. Tersembunyi
Watak ini sudah sesuai dengan Hukum Esensi & Simbol. Semua esensi disembunyikan oleh simbol fisik yang tampak di permukan. Semua orang bisa dengan mudah menyentuh simbol fisik permukaan tetapi hanya sedikit yang dapat menembus esensi karena tersembunyi. Ibarat buah, tanpa ada usaha mengupas kulit, maka esensi tidak kita dapatkan. Dengan analogi ini maka klop jika intuisi merupakan alat menemukan peluang paling pertama.
Mengingat watak peluang yang tersembunyi inilah maka orang menyebutnya dengan istlah “the moment of AHA” yang tertutup oleh dedaunan “the moment of ADUUUUH”. Seberapa banyak orang bisa menemukan intisari yang tersembunyi di dalam dirinya, sejumlah itulah peluang yang akan di dapat. Ikut-ikutan meskipun terkadang mendapatkan peluang tetapi tidak pernah menjadikan orang sebagai pemilik peluang.

2. Terbiasa
Peluang didapatkan bukan dari sesuatu yang luar biasa tetapi dari hal-hal biasa. Apa yang sering kelihatan dari jauh luar biasa adalah manifestasinya. Peluang bukan sebuah tanggapan atas proposal luar biasa yang Anda khayalkan ketika sedang nganggur tetapi ketika Anda sudah melakukan dan menulis proposal lalu mendapatkan tanggapan.
Watak ini sudah klop dengan Hukum Akumulasi. Tidak ada orang gagal hanya karena satu sebab melainkan karena akumulasi sekian pengabaian yang dilakukan lama dan sekian kali. Ketika kegagalan besar terjadi maka sebenarnya hanyalah manifestasi pengabaian. Pepatah menganjurkan jangan bertanya kepada orang yang gagal dengan pertanyaan mengapa dirinya gagal. Tetapi bertanyalah kepada orang sukses mengapa dirinya sukses. Apa rahasianya? Kesuksesan bagi orang sukses bukanlah sesuatu yang luar biasa tetapi hal yang biasa.
Demikian juga dengan peluang hidup. Selain menang lotre atau kuis, maka Anda harus menaati hukum akumulasi ini. Kesuksesan berinovasi (baca: peluang) adalah hasil dari evolusi terutama dari apa yang sudah biasa dilakukan dan diketahui (Incremental addition to already exist). Sayangnya watak kita seringkali adalah: “making great jump to extra-ordinary”.

3. Terdekat
Peluang umumnya muncul dari jarak yang paling dekat dengan diri Anda. Jarak yang maksudkan adalah sebab riil dalam bentuk kreasi mental atau kreasi fisik.
Peluang dengan kata lain adalah lanjutan dari apa yang pernah Anda rasakan, pikirkan, yakini dan lakukan. Watak ini sudah sesuai dengan hukum sebab-akibat (cause and effect).

Peluang & Teknologi
Sulit dipungkiri kalau dikatakan bahwa sebagian besar perubahan dunia eksternal diciptakan oleh temuan teknologi. Temuan tersebut telah banyak menolong orang dalam bentuk mempermudah, mempercepat penyelesaian pekerjaan dan menambah jumlah tawaran memilih. Tak heran kalau dikatakan, munculnya internet sebagai era berlimpahnya peluang gratis (the abundance of free). Banyak penyedia layanan gratis di internet seperti Yahoo, Hotmail, dan lain-lain.
Tetapi jangan lupa, kemajuan teknologi hanyalah menawarkan sesuatu dan oranglah yang akan menentukan. Perubahan teknologi dunia eksternal tanpa dibarengi dengan perubahan teknologi dunia internal (baca: perangkat yang ada di dalam diri kita sendiri) justru bisa menjadi faktor penghambat. Pengalaman emphiris sebagian besar CEO yang berhasil membuat transformasi perusahaan dari GOOD ke GREAT tidak ada yang menjadikan teknologi sebagai lima faktor teratas dari keberhasilannya (Jim Collin: 2001).

Mereka punya penyikapan tertentu yang bisa kita tiru terhadap teknologi. Pertama, mereka menggunakan teknologi secara selektif sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan who dan what they are. Bukan keinginan untuk bergaya atau ikut-ikutan. Kedua, mereka menguasai secara mendalam penggunaan teknologi yang sudah diseleksi tersebut.

Pembelajaran
Mengacu pada sembilan karakteristik orang yang menginginkan peluang dan mau merebutnya dan watak peluang yang dominan dalam kehidupan riil kita, maka pembelajaran yang diperlukan adalah memperkuat akar hidup pada nilai-nilai yang kita anut.

Tiga langkah berikut mungkin bisa Anda jadikan ajang pembelajaran hidup.

1. Akarkan aktivitas Anda pada kebutuhan
Lakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan riil/primer. Agar kebutuhan Anda bisa menjadi peluang maka letakkan kebutuhan sebagai tanggung jawab. Ada penyikapan terhadap kebutuhan yang kurang mendidik untuk menemukan peluang. Artinya kebutuhan dianggap sebagai beban yang menyiksa. Anak, istri/suami adalah beban yang harus ditanggung. Penyikapan seperti ini selain tidak mendidik, bisa membahayakan pola pikir apabila usaha kita tidak bisa memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu pilihlah penyikapan mental di mana kebutuhan adalah sumber inspirasi dan motivasi untuk menciptakan cara dan substansi pemenuhan yang lebih berkualitas.  Untuk memilih pemahaman demikian pastilah tidak butuh gerakan fisik apalagi biaya.
2. Akarkan aktivitas Anda untuk mempersiapkan peluang
Hal ini tidak bisa dilakukan kalau Anda memilih postur diri sebagai pihak yang diintimidasi kebutuhan. Mempersiapkan peluang yang lebih baik bisa ditempuh dengan menciptakan cadangan untuk melakukan aktivitas yang menjadi bagian dari realisasi keinginan. Denga kata lain sisakan “ruang” di tengah kesibukan Anda memenuhi kebutuhan. Cara yang bisa Anda tempuh adalah memutar radio mindset hanya “tune ini” pada gelombang keinginan (the importants) lalu besarkan volumenya supaya tidak terganggu oleh suara-suara lain yang mengacaukan pikiran (the distraction).
3. Akarkan hidup Anda pada kelancaran aktivitas
Merealisasikan kebutuhan riil dan perjuangan meraih keinginan yang belum tercapai seringkali tidak bisa bebas tantangan. Bahkan kalau Anda lengah, tantangan itu bisa berubah menjadi penyimpangan (the problem). Kalau Anda masih lengah juga, penyimpangan itu akan membesar menjadi krisis (the crisis), seperti yang dialami oleh negara kita. Kalau sudah krisis tidak ada teori yang bisa menyelesaikan dengan benar kecuali hanya sebagiannya.
Kalau bisnis Anda hanya gagal, kegagalan itu adalah konsekuensi. Kalau sudah rugi, maka kerugian itu lampu kuning. Tidak ada masalah serius kalau kerugian itu bisa ditutup dengan resource yang Anda miliki atau pun dimiliki oleh teman Anda. Ketika kerugian besar menimpa sementara tidak ada resource apapun yang Anda miliki atau dimiliki orang lain yang Anda kenal untuk menutupi kerugian tersebut, sementara jatuh tempo tidak bisa ditawar lagi, maka siapa pun tidak ada yang berani mengatakan mudah.
Analogi demikian bisa dijadikan gambaran bahwa menciptakan peluang selain harus menuntut keberanian juga menuntut kehati-hatian dalam arti jangan sampai fokus dan konsentrasi kita menciptakan peluang diganggu oleh talang-diri yang bocor akibat pengabaian. Semoga bisa dijadikan acuan mengasah peluang.

Tetap Positif Selama Mencari Pekerjaan

Jika Anda ingin memperoleh pekerjaan dengan cepat, surat penolakan, sebagus apapun kata-kata di dalamnya, tentunya akan amat menimbulkan depresi. Jika ekspektasi Anda lebih realistis, Anda pasti tahu bahwa Anda mungkin akan menerima sejumlah surat penolakan sebelum Anda memperoleh tawaran pekerjaan yang sesungguhnya. Anda bahkan dapat menjadikannya sebagai tebakan: berapa banyak surat penolakan yang akan Anda terima?

Tips-tips berikut ini akan membantu mendorong semangat Anda selama mencari kerja, tak peduli berapa lama Anda mencari pekerjaan.

– Manfaatkan setiap surat penolakan sebagai kesempatan untuk belajar.

Cara: teleponlah dan tanyakan dengan sopan pada perusahaan mengenai feedback atas surat lamaran serta wawancara Anda. Jika menemukan kesalahan, ini dapat gunakan sebagai bahan koreksi sebelum Anda melamar untuk peluang selanjutnya.

– Tetaplah banyak belajar dan mencari tahu.

Cara: banyaklah membaca mengenai trend serta hal-hal yang terkait dengan pekerjaan serta minat Anda. Ambillah kursus singkat ataupun pelatihan khusus. Hadirilah konferensi, workshops serta seminar guna menjamin agar keahlian serta pengetahuan Anda selalu up-to-date.

– Bicarakan usaha Anda dalam mencari pekerjaan.

Cara: bicarakan usaha Anda dalam mencari pekerjaan dengan keluarga, teman serta profesional seperti konselor, psikiater, guru, pemimpin agama, dll. Mencari pekerjaan seringkali melibatkan perubahan emosi dan membicarakannya dengan orang lain akan sangat menolong.

– Jangan berpikir pesimis.

Cara: jangan gunakan kata-kata seperti “tidak bisa”, “tak punya harapan”, “tidak mungkin”, dll. Berpikirlah positif; “ya, saya bisa”. Katakan pada diri Anda sendiri: “Saya pasti bisa”, bukannya “seandainya saya bisa”.

– Terimalah pekerjaan sementara.

Cara: terimalah pekerjaan sementara jika Anda membutuhkan uang ataupun pengalaman. Itu bisa saja kerja kontrak, proyek sementara, kerja paruh waktu ataupun pekerjaan di luar kualifikasi Anda. Pekerjaan sementara akan membantu membuat Anda tetap semangat serta memberikan tambahan terbaru bagi lamaran Anda. Jika perusahaan tertarik dengan pekerjaan Anda, di masa yang akan datang mereka dapat menawarkan pekerjaan lain bagi Anda.

– Kerja sosial.

Cara: lakukan kerja sosial yang membutuhkan keahlian Anda, serta memberikan pengalaman atau bahkan kontak yang terkait dengan pekerjaan yang Anda inginkan.

– Hargailah dirimu sendiri.

Cara: hargailah diri Anda sendiri yang telah berusaha keras untuk mendapatkan pekerjaan. Sebagai contoh, luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang benar-benar Anda sukai.

– Tetap aktif.

Cara: nikmati kegiatan-kegiatan di luar ruangan seperti lintas alam, bersepeda, berenang, ski, joging, berkebun, atau apapun yang Anda sukai. Cukup sepuluh menit bergerak di udara terbuka dapat membantu Anda merasa dunia begitu berbeda.

– Bersikap baik pada diri sendiri.

Cara: mungkin saja Anda merupakan orang yang sering mengkritik diri sendiri. Berikan break bagi diri Anda dan carilah sisi lucu dari diri Anda untuk Anda tertawakan.

– Bacalah hal-hal yang menyenangkan.

Cara: bacalah hal-hal yang telah Anda terima di masa lalu seperti ucapan terima kasih, penilaian kinerja, penghargan. Simpanlah mereka di dalam dokumen pencarian kerja Anda sehingga Anda dapat sering melihatnya.

– Tetapkan batas waktu maksimal Anda boleh tetap “down” sewaktu merasa depresi (tidak boleh lebih dari beberapa jam).

Cara: Selanjutnya segera mulai kegiatan Anda seperti semula.

Freelance: Siapa Bilang tidak Keren?

Tidak punya kantor, tidak punya atasan, tidak punya bawahan. Bebas lepas. Tapi, bukan berarti tidak bisa professional dan menghasilkan duit banyak, lho!

Bagi Anda yang menginginkan kebebasan, tidak suka keterikatan dan formalitas, mungkin bekerja sebagai tenaga lepas (freelancer) bisa menjadi pilihan. Anda bisa bebas bekerja secara mandiri. Tetapi, mungkin Anda masih memandang dengan sebelah mata sistem bekerja lepas. Karena tidak punya kantor dan tidak sedikit yang menggarap pekerjaan di rumah, para freelancer ini memang tidak jarang dianggap setengah pengangguran.

Tapi Anda tidak perlu berkecil hati, karena kabarnya, di negara Barat, kini hampir 50% angkatan kerjanya adalah tenaga lepas. Ini bisa menjadi indikasi bahwa kerja lepas pun potensial untuk menjadi salah satu cara berkarya dan memperoleh penghasilan besar.

Ada Pergeseran

Ada pergeseran tegas antara bekerja lepas (freelance) dengan bekerja paruh waktu (part time). Untuk lebih mudahnya, mungkin sebaiknya Anda memahami dulu apa itu kerja penuh waktu (full time). Jika Anda bekerja penuh waktu, maka itu artinya Anda karyawan suatu perusahaan tertentu yang punya kewajiban bekerja dari hari Senin hingga Jumat (atau Sabtu), dari awal higga akhir jam kerja. Karena itu, Anda mempunyai hak mendapatkan gaji, memperoleh tunjangan, dan fasilitas sesuai ketentuan perusahaan tempat Anda bekerja.

Jika Anda bekerja paruh waktu, berarti durasi kehadiran Anda di kantor tempat Anda tercatat sebagai karyawan tidak penuh. Misalnya, Anda hanya mempunyai kewajiban bekerja mulai pukul 09.00 hingga 12.00, tiga kali dalam seminggu. Dalam kondisi ini, Anda masih terikat dengan peraturan kantor tersebut, namun hanya digaji berdasarkan durasi waktu atau frekuensi kehadiran Anda. Namun, ada beberapa perusahaan tertentu yang memberikan fasilitas-fasilitas untuk para part timer seperti yang didapat karyawan yang bekerja penuh.

Tetapi, jika Anda bekerja sebagai tenaga lepas, Anda benar-benar bekerja sebagai individu. Jika sebuah perusahaan membeli produk atau memakai jasa Anda sebagai freelancer, maka yang akan mereka bayar adalah produk atau jasa yang Anda berikan, bukan berdasarkan perhitungan berapa lama atau berapa sering ada bisa hadir di kantor tersebut. Sebagai tenaga lepas, Anda tidak bisa menerima tunjangan-tunjangan dan sama sekali tidak terikat berbagai peraturan perusahan. Dengan kata lain, si pengontrak tidak mau tahu bagaimana Anda menyelesaikan pekerjaan Anda, yang penting Anda memberikan hasil kerja sesuai dengan kontrak atau perjanjian yang telah disepakati.

Dalam situs kerjalepas.com dituliskan bahwa pekerjan freelance biasanya berbentuk proyek, yang sering kali ditawarkan dengan sistem tender. Sistem pembayarannya pun biasanya mengunakan sistem borongan, dalam arti tenaga lepas baru dibayar setelah ia menyelesaikan pekerjaannya. Namun ada juga yang dibayar dengan uang muka terlebih dahulu dan sisanya dibayar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.

Sayangnya, bekerja freelance masih sering dipandang sebelah mata alias tidak keren, dan tidak bonafide. Pasalnya, menurut Andrias Harefa, seorang konsultan pembelajaran dan sales & financial motivator dari lembaga Indonesia School of Life, selama ini hal-hal yang bersifat formal, termasuk pekerjaan, memang dianggap lebih hebat.

Walaupun begitu, Andrias melihat adanya fenomena-fenomena baru beberapa tahun belakangan ini. “Ada pergeseran dari corporare life ke self life. Artinya, apapun yang awalnya diasumsikan harus dikerjakan pada tingkat corporate (perusahaan), dalam intensitas tertentu, kini bisa dilakukan seorang individu secara mandiri. Sekarang lebih banyak orang yang mencari pekerjaan yang bisa memberi banyak keleluasaan baik dari segi waktu, tempat, maupun prestasi. Ini didukung oleh teknologi, misalnya komputer dan internet, yang memungkinkan orang bekerja di rumah tanpa harus datang ke kantor,” tutur Andrias.

Berjiwa Entrepreneur

Kebebasan tampaknya menjadi alasan utama para freelancer. Prinsipnya, work hard, play hard. Maksudnya, antar bekerja dan melakukan kesenangan-kesenangan atau menikmati kehidupan pribadi sesuai keinginan mereka itu seimbang, karena segalanya mereka atur sendiri. Biasanya mereka adalah orang-orang yang ingin bebas berkarya, berekspresi, dan mempunyai dorongan untuk lebih mengembangkan keahlian di bidangnya.

Kebebasan juga menjadi keuntungan yang paling jelas yang bisa diperoleh seorang freelancer. Bebas dari ikatan, rutinitas, dan formalitas. Dia juga bebas mengatur sistem, strategi dan teknik kerja, walaupun dia tetap harus berpegang pada tenggat dan target yang ditentukan oleh pihak penyedia kerja. “Para freelancer itu biasanya orang-orang yang mampu bekerja sendiri dan berani mengambil resiko. Karena itu, biasanya mereka berjiwa entrepreneur,” kata Mira Puspita, Senior Consultant- Experd, sebuah konsultan sumber daya manusia.

Hal itu juga diungkapkan oleh Adrias. “Entrepreneurship atau jiwa wiraswasta, harus dijadikan spirit. Ini membuat Anda bebas, kreatif, berani mengambil risiko, dan sensitif terhadap lingkungan sehingga bisa dengan mudah melihat peluang. Jiwa entrepreneur itu bisa dilatih dan dikembangkan,” kata penulis beberapa buku mengenai motivasi untuk bekerja mandiri itu.

Mengatur “Gaji” Sendiri

Memang, salah satu risiko seorang freelancer adalah penghasilan yang tidak tentu jumlahnya dan tidak teratur diterimanya. Karenanya, para freelancer butuh siasat pengelolan keuangan yang tepat. Caranya?

Elvyn G. Masyassya, seorang pengamat dan penasihat investasi dan keuangan, memberi saran untuk Anda.

1. Sebelumnya, Anda harus bisa membuat perkiraan berapa kali Anda akan memperoleh pendapatan dalam setahun. Sebagai arsitek lepas, misalnya, Anda menargetkan akan mendapatkan empat proyek dalam setahun, maka setiap pendapatan dialokasikam untuk kebutuhan Anda selama 3 bulan (12 bulan:4 = 3 bulan) . Jadi, kalau pekerja tetap menerima gaji bulanan secara rutin, anggap saja pengalokasian pendapatan inilah “gaji” Anda.

2. Pendapatan yang Anda peroleh ini harus dikelola dengan baik. Pada dasarnya, pengelolaan keuangan itu adalah persamaan: pendapatan = konsumsi + tabungan + investasi.

Jadi, setiap pendapatan yang Anda peroleh sebaiknya dialokasikan untuk ketiga hal tersebut, dengan presentase masing-masing sebanyak 30%. Sisa 10 % sebaiknya Anda anggap sebagai simpanan wajib, yang bisa Anda gunakan sewaktu-waktu jika ada kebutuhan mendadak, sehingga tabungan Anda tidak terganggu. Seorang karyawan masih mungkin mendapat tunjangan kesehatan dari perusahaannya jika ia mendadak sakit. Dan inilah yang bisa Anda anggap sebagai tunjangan serupa.

3. Ada 2 cara yang bisa Anda lakukan untuk menata keuangan Anda, yaitu meningkatkan pendapatan atau mengurangi pengeluaran. Jika Anda bisa meningkatkan pendapatan, maka pengeluaran Anda tidak perlu diutak-atik. Meningkatkan penghasilan pun bisa dengan berbagai cara, misalnya menaikkan honor yang Anda minta dari klien, atau memperbanyak proyek yang Anda tangani. Tetapi, jika pendapatan tidak meningkat, pengeluaran mesti dibenahi.

4. Buat neraca keuangan (balance sheet) pribadi berisi catatan asset dan kewajiban yang harus Anda selesaikan (utang). Dalam mengelola neraca ini, Anda harus membuat target selama 1 tahun, dan ada yang menjadi prioritas utama Anda adalah penyelesaian utang (kalau ada). Buat jadwal pembayaran utang.

5. Buat juga income statement, yaitu catatan akumulasi pendapatan dan biaya-biaya yang harus Anda keluarkan dalam kurun waktu tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun.

6. Mengenai investasi, sebaiknya dilakukan dengan pola diversifikasi, yaitu beberapa jenis investasi yang karakteristiknya berbeda. Salah satunya, pilih investasi yang memberi proteksi, yaitu asuransi.

7. Akan lebih memudahkan jika pendapatan yang diterima sudah dikurangi pajak. Karena itu, saat bernegosiasi dengan pengontrak, lebih baik Anda meminta pendapatan bersih saja.

8. Sebaiknya Anda membuat perencanaan keuangan secara periodik sejak awal tahun dan merevisi paling tidak enam bulan sekali. Ini perlu untuk melihat komposisi investasi pengeluaran rutin dan yang perlu direncanakan, kondisi tabungan Anda, juga pencapaian target total pendapatan yang Anda inginkan.

9. Jika ingin sukses mengelola uang, Anda harus disiplin! Jika Anda disiplin, besar kemungkinan pendapatan Anda lebih besar dibanding jika Anda bekerja penuh di sebuah perusahan.

Mereka Yang Berprofesi Sebagai Freelancer

ASTERIA ERLANDA, Script Writer

Awalnya, Aster bekerja sebagai wartawan di salah satu majalah remaja. Layaknya pekerja kantoran, Aster harus bekerja dengan jadwal harian yang penuh sejak pagi hingga sore. Ia berhenti karena melanjutkan studi di luar negeri . Ketika kembali ke Indonesia, sebenarnya bias saja Aster kembali bekerja di tempat bekerjanya semula. Tapi, keburu datang tawaran untuk menjadi script writer (penulis naskah) kuis di RCTI. Karena menyukai tantangan, Aster segera mencobanya meskipun posisi yang ditawarkan hanya sebagai freelancer yang dibayar per episode. Dari penulis naskah kuis, Aster mencoba menerima berbagai order menulis naskah lain, mulai dari advertorial media cetak sampai program televisi, seperti acara kuis Piramida Baru, Kata Berkait dan talk show Perempuan.

Ternyata, menurut Aster, bekerja sebagai freelancer lebih sesuai untuk dirinya yang ingin memberikan waktu dan perhatian untuk keluarga. Kalau kerja di kantor, ia harus start dari rumah pukul 7 pagi, dan mungkin baru tiba setelah pukul 6 sore. Menjadi freelancer, ia bebas mengatur waktunya sendiri. Sebagai contoh, untuk program talk show Perempuan, naskah ditulis di rumah dan dikirim ke Metro TV lewat e-mail. Saat syuting berlangsung, Aster hanya butuh waktu sekitar 2,5 jam hadir di studio. Untuk order advetorial yang mendesak, Aster bahkan bisa menyelesaikannnya hanya dalam waktu satu hari. Modal utamanya pun relatif murah: komputer dan akses internet

Yang dibutuhkan adalah disiplin diri. Saya tidak boleh bergantung pada mood, bahkan sebaliknya, menurut saya, mood itu harus dibangun,” kata sarjana komunikasi yang juga lulusan S2 jurnalistik dari Australia itu.

Untuk menjaga hubungan dengan klien, Aster tidak pernah menolak order, sesibuk apa pun dirinya. Dan, demi profesionalisme, ia juga tidak pernah meminta waktu untuk keperluan pribadi, misalnya anak yang sakit, karena ia sangat menghargai jadwal kliennya. Selain itu, agar tulisannya tetap up to date, ia rajin membuka kamus, membca berbagai referensi, koran, dan majalah. Tak heran, reputasi Aster terbilang bagus sehingga namanya kerap direkomendasikan.

Begitu cintanya pada pekerjaan freelance, Aster selalu tegas menolak tawaran untuk bekerja full time. Saya betul-betul ingin menjaga profesionalisme pribadi. Saya tidak mau cheating, bekerja di satu tempat secara full time, dan mencuri-curi waktu untuk freelance di tempat lain,” ungkapnya.

DONNY A SITUMORANG, Arsitek

Untuk Donny, krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997 tidak melulu berdampak buruk, malah membuatnya menjadi lebih kreatif dalam berkarya. Akibat krisis moneter itu, ia berhenti bekerja dari salah satu pekerjan konsultan, dan memutuskan untuk menjadi arsitek lepas yang menerima order menggarap proyek rumah tinggal. Di samping alasan krisis, ia juga menganggap menjadi arsitek lepas merupakan perwujudan idealismenya sebagai arsitek.

Kalau ikut orang, saya kurang bisa karena desain diatur oleh perusahaan. Kalau bekerja sendiri, saya bisa jadi bos, tidak perlu diperintah-perintah,” ujar arsitek lulusan Universitas Diponegoro yang juga tergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) itu.

Biasanya, minimal ada satu proyek yang ditanganinya dalam setahun. Satu proyek butuh penyelesaian sekitar 6 bulan. Sebagai arsitek, ia tak hanya mendapat order menggambar desain rumah, tetapi juga membangun dan sekaligus menata interiornya. Untuk itu, ia mendapat bayaran 10% dari total harga proyek, yang pembayarannya diatur dalam beberapa tahap sesuai perjanjian. Selain pengaturan pembayarannya, Donny merasa total pendapatannya tidak jauh berbeda dari arsitek lain yang bekerja di perusahaan. “Untuk itu, saya harus disiplin dalam mengatur soal keuangan,” ujarnya.

Persoalan modal menjadi kendala awal yang dirasakan Donny saat mulai bekerja sebagai arsitek freelance. Untuk itu, ia mengaku cukup tahu diri dengan tidak mengambil alih proyek–proyek besar, dan memilih mengambil proyek rumah tinggal kelas menengah. “Yang penting hasilnya memuaskan klien, karena klien yang puas akhirnya akan melakukan promosi dari mulut ke mulut,” kata Donny.

Setelah merasakan bekerja sebagai arsitek freelance, Donny mengaku tidak lagi tertarik untuk bekerja sebagai arsitek tetap. “Kecuali untuk proyek spektakuler yang juga menjadi bagian dari idealisme saya, atau sebagai tenaga ahli,” ujarnya.

AISH DAENG RENATA, Dubber

Aish kerap mengisi suara pemeran utama telenovela. Tak jarang suaranya muncul memerankan karakter tokoh film kartun atau tokoh perempuan cantik di film lepas Mandarin di berbagai televisi swasta, juga beberapa iklan.

Bekerja freelance sebagai pengisi suara (dubber) memang tidak masuk ke dalam rencana kariernya. Sebelumnya, ia pernah menjadi asisten dokter gigi di Semarang. Pertemuannya dengan sutradara Dedi Setiadi yang menawarinya sebagai dubber di Jakarta mengubah langkah wanita yang pernah bergabung dengan sebuah kelompok teater itu.

Setelah berkeluarga dan mempunyai seorang putri, kini Aish semakin mensyukuri pilihannya. “Dalam seminggu, selalu dalam beberapa hari kosong. Selain itu, saya tidak terikat. Kalau mau kerja, ya kerja, kalau tidak mau kerja juga boleh. Untuk film serial pun saya masih bisa fleksibel mengukur waktu,” ujarnya.

Untuk menjadi dubber yang baik, menurut Aish, dibutuhkan beberapa syarat khusus. Misalnya, kemamupan membaca yang jelas, pemahaman terhadap naskah dan karakter tokoh, suara dengan tenaga yang bagus, dan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar namun tetap komunikatif.

Ia optimis pekerjaannya sebagai dubber lepas memberikan masa depan yang prospektif. Selain penghasilan yang relatif memuaskan, profesinya sebagai dubber juga memungkinkannya berkembang ke jenjang yang lebih tinggi. “Karier seorang dubber bisa meningkat menjadi pengarah dialog, dan selanjutnya bisa bertanggung jawab penuh terhadap pengisian suara suatu film,” ujar wanita yang selalu berusaha menjaga kualitas dan reputasi kerjanya itu.

Wawancara Kerja: Pengantar

Wawancara kerja saat ini merupakan salah satu cara yang sangat populer sebagai salah satu metode untuk menyeleksi karyawan. Bagi perusahaan-perusahaan kecil dan menengah wawancara kerja seringkali merupakan metode yang paling diandalkan, mengingat biaya yang dikeluarkan relatif murah dan “user” (baca: atasan) dapat langsung bertatap muka dengan si pelamar. Bahkan pada jabatan tertentu wawancara kerja bisa dilakukan berkali-kali, sebelum calon karyawan diputuskan untuk diterima bekerja.

Sementara bagi para pencari kerja, wawancara kerja mungkin sudah dianggap sebagai “menu sehari-hari” yang harus dilalui sebelum resmi diterima bekerja. Anehnya, meskipun sudah memahami betul bahwa wawancara merupakan suatu hal yang biasa dilalui dalam melamar pekerjaan, banyak sekali para pelamar yang tidak siap untuk menghadapi wawancara kerja. Tidak jarang mereka merasa langsung gugup bahkan patah semangat ketika dipanggil untuk wawancara, karena sudah seringkali gagal.

Forum konseling di Internet banyak dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut bagaimana cara menghadapi wawancara kerja. Para penanya tersebut banyak yang menceritakan bahwa mereka telah berkali-kali gagal “melewati” wawancara kerja meskipun diakui bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh “recruiter” (petugas rekrutmen & seleksi) relatif sama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain tempat mereka melamar pekerjaan. Ada juga penanya yang mengatakan bahwa ia berkali-kali selalu lolos dari semua metode seleksi yang lain (test tertulis, psiko test, dan test ketrampilan) tetapi tetap gagal ketika wawancara.

Lantas, apa sebenarnya wawancara kerja? Mengapa wawancara kerja ini penting dilakukan dan mengapa banyak pelamar yang gagal dalam menjalani wawancara kerja tersebut? Lalu kemudian, apa saja yang harus dilakukan oleh para pelamar untuk menyiasati wawancara kerja supaya berhasil?

Tujuan Wawancara Kerja

Wawancara kerja (job interview) saat ini merupakan salah satu aspek penting dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Meskipun validitas wawancara dianggap lebih rendah jika dibandingkan dengan metode seleksi yang lain seperti psikotes, namun wawancara memiliki berbagai kelebihan yang memudahkan petugas seleksi dalam menggunakannya.

Apapun penilaian pelamar (calon karyawan), wawancara kerja sebenarnya memberikan suatu kesempatan atau peluang bagi pelamar untuk mengubah lowongan kerja menjadi penawaran kerja. Mengingat bahwa wawancara kerja tersebut merupakan suatu proses pencarian pekerjaan yang memungkinkan pelamar untuk memperoleh akses langsung ke perusahaan (pemberi kerja), maka “performance” (baca: proses & hasil) wawancara kerja merupakan suatu hal yang sangat krusial dalam menentukan apakah pelamar akan diterima atau ditolak.

Bagi si pelamar, wawancara kerja memberikan kesempatan kepadanya untuk menjelaskan secara langsung pengalaman, pengetahuan, ketrampilan, dan berbagai faktor lainnya yang berguna untuk meyakinkan perusahaan bahwa dia layak (qualified) untuk melakukan pekerjaan (memegang jabatan) yang ditawarkan. Selain itu wawancara kerja juga memungkinkan pelamar untuk menunjukkan kemampuan interpersonal, profesional, dan gaya hidup atau kepribadian pelamar. Jika di dalam CV (Curriculum Vitae) pelamar hanya bisa mengklaim bahwa dirinya memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik, maka dalam wawancara dia diberi kesempatan untuk membuktikannya.

Bagi perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk menemukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki pelamar tersebut untuk memegang jabatan / pekerjaan yang ditawarkan. Secara umum tujuan dari wawancara kerja adalah:

  • Untuk mengetahui kepribadian pelamar

  • Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan

  • Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan

  • Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak untuk diberikan penawaran kerja.